Dalam postingan sebelumnya telah disebutkan bahwa pedoman langkah dasar merawat kulit terbagi menjadi 4 tahap, yaitu cleanser, toner, moisturizer, dan protection yang disingkat CTMP. Apabila perawatan dasar dirasakan kurang cukup memenuhi kebutuhan kulit atau kita menginginkan hasil yang lebih, maka saat itulah kita mulai menambah serum.
Serum adalah skincare jenis cairan yang biasanya lebih kental, memiliki zat aktif dengan konsentrat lebih besar. Ada aturan yang perlu kita pahami dalam menggunakan serum. Karena konsentrat-nya lebih besar, maka kemungkinan bisa menyebabkan kontra indikasi jika kamu tidak cocok dengan komponen tertentu. Oleh karena itu sangat penting memahami kondisi kulitmu sebelum membeli serum.
Tujuan Penggunaan Serum
Berikut ini adalah tujuan-tujuan penggunaan serum yang seringkali dipakai alasan orang untuk menambahkan serum pada rangkaian perawatan sehari-hari.
- Sebagai booster agar khasiat dari rangkaian skincare menjadi lebih maksimal.
- Memenuhi kebutuhan kulit yang masih merasa kurang jika hanya diberi CTMP.
- Memberikan hasil yang lebih, terutama di usia 30 ke atas.
- Memperbaiki masalah kulit yang susah dihilangkan jika mengandalkan skincare biasa.
Jenis-jenis Serum
Berdasarkan keluhan atau masalah kulit, kita bisa memilih jenis-jenis serum yang menawarkan kandungan-kandungan ini.
- Kulit kering: hyaluronic acid, aloe vera.
- Kulit kusam, memiliki noda-noda bekas jerawat, dan flek hitam: vitamin C, arbutin, AHA/glicolic acid.
- Kulit berminyak, memiliki noda-noda bekas jerawat: vitamin B/niacinamide, zync.
- Bopeng-bopeng bekas jerawat, tekstur kulit tidak rata: snail mucin, centella asiatica.
- Penuaan (keriput, kulit kendur, garis halus): vitamin A/retinol, collagen.
- Kulit berminyak, jerawat, pori-pori besar: BHA/salicylic acid, tea tree.
Sebuah serum bisa saja memiliki kombinasi dari beberapa komponen di atas. Misalnya untuk kasus penuaan, retinol dan collagen saja hanya memperlambat kemunculan keriput, agar wajah terlihat lebih segar maka ditambah hyaluronic acid. Pilih serum sesuai kebutuhan kulitmu.
Tahap Penggunaan Serum
Secara umum, penggunaan serum berada di antara toner dan serum.
Pembersih - Toner - Serum - Cream - Sunscreen
Setelah menggunakan toner, adalah waktu yang tepat menggunakan serum. Cara pakainya bisa diteteskan dulu ke telapak tangan, atau ke wajah langsung. Keduanya sama saja tergantung bagaimana kita suka melakukannya.
Walaupun serum menjanjikan hasil yang lebih memuaskan dibanding perawatan dasar, namun serum tetap tergolong produk tidak wajib alias opsional. Kamulah yang memutuskan sendiri apakah kamu harus membeli serum atau tidak.
Aturan Pakai Serum
Setiap jenis serum memiliki aturan sendiri. Jadi tidak semua jenis serum boleh dipakai dua kali sehari ya. Sebagai contoh, simak perumpamaan berikut.
Kasus pertama:
Memiliki masalah flek hitam dan penuaan. Jika arbutin dan retinol tidak ada dalam satu produk, maka harus menggunakan dua produk. Arbutin dipakai pagi, dan retinol dipakai malam. Sinar matahari dapat mematikan retinol.
Mungkin kamu butuh:
- The Ordinary Alpha Arbutin 2% + HA
- The Ordinary Granactive Retinoid 4% in Squalane
Kasus kedua:
Bopeng-bopeng di wajah, kulit kemerahan akibat terbakar oleh sinar matahari. Snail mucin dan centella asiatica ada dalam satu produk, yaitu Some By Mi Snail Truecica Miracle Repair Serum. Sehingga dua masalah bisa diatasi oleh satu serum.
***
Demikianlah penjelasan mengenai kapan sebaiknya mulai pakai serum. Memang sih, pakai serum dengan harga semahal apa pun gak akan menjamin masalah kulitmu cepat selesai kalau kamu tidak mempelajari kulitmu sendiri. Tapi kamu selalu bisa bertanya pada kami seputar solusi mempercantik diri, karena kami akan senang menjawab setiap pertanyaan yang masuk.
2 Komentar
wah, terimakasih info nyaa..
BalasHapussaya pernah pakai serum tapi kok ya muka jadi panas.. apa gak cocok ya?
gak semua serum bikin panas. tapi kalo ada efek seperti itu, tandanya ada kandungan yang gak bisa diterima kulit.
HapusTerimakasih sudah berkunjung :-)